2 Nov 2007

Damnnn….Maling Kovloks..!!

Inilah kali pertama dalam hidupku, dan mudah-mudahan menjadi yang terakhirnya. Aku menjadi korba pencurian. Di tengah tidur lelapku, ada orang tak diundang menyambangi kamar kosanku. Bukannya untuk bertamu atau menumpang istirahat, orang ini datang untuk untuk menggondol yang bisa dibawa. Dammmnnn…HP dan uang di dompet digondol maling. Rabu (31/10) dini hari, sekitar pukul 04.00, aku tidur sedang lelap-lelapnya karena baru pulang ke kosan pukul 01.00 WIB. Saking lelapnya, aku sampai tidak sadar ada orang yang menyambangi kamarku. Bodohnya lagi, emang sudah jadi kebiasaan, pintu kamar tidak dikunci dan anak kuncinya dibiarkan tergantung di pintu luar.

Sekitar pukul 04.10 WIB, tetangga kamarku bangun untuk sahur. Alangkah kagetnya dia ketika melihat ada orang mencurigakan dan berlari keluar. Tapi, temanku ini tidak bisa melakukan apa-apa karena orang itu sudah di luar gerbang. Dia lantas membangunkanku untuk menanyakan apakah ada yang hilang. Aku pun segera bangun. Mataku langsung terpicing melihat dompet yang sudah terbuka di rak kecil paling atas di kamarku. Astagfirullah…uang gaji bulanan yang bakal aku gunakan untuk membayar kosan bulan ini sudah tidak ada di dompet. Yang aku lihat hanya ada satu lembar seribuan. Aku langsung lemas dan nyesek mengapa ini terjadi padaku yang sedang mengalami krisis finansial. Aku menyesal mengapa menunda-nunda membayar kosan, padahal uang itu sudah dipegang sejak kemarin. Untungnya, semua ATM, STNK, dan kartu-kartu penting lain di dompetku tidak ikut digondol.

Aku segera membangunkan tetangga kosan yang lain. Setelah cek sana-sini, ternyata tetangga kamarku kehilangan 2 HP sekaligus saat itu. Mendengar kata “HP”, aku langsung loading dengan HP-ku. Aku langsung lari ke kamar dan mencari di mana keberadaan barang itu. Aku berhasil menemukan HP CDMA-ku yang memang sejak semalam aku biarkan terjatuh di bawah rak. Tapi, HP yang GSM ke mana? Seingatku, semalam aku membawa tidur barang tersebut. Ketika tidur, HP itu ada di sampingku. Kamar aku obrak-barik tapi tidak diketemukan. Aku langsung lemes. Segera aku meminjam HP teman untuk menghubungi HP-ku, karena HP CDMA sedang lowbatt dan tidak ada pulsa. Berkali aku coba hubungi nomorku dan sekali diangkat si maling, tapi dia tidak bicara sedikit pun dan langsung mematikannya. Aku hanya bisa pasrah. Setalah itu, orang yang membangunkanku langsung keingatan dengan HP-nya. “Jangan-jangan HP gw juga hilang”, katanya. Dia langsung ke kamarnya. Ternyata, HP-dia juga ikut digondol karena karena pintu kamar selalu dibiarkan terbuka selama dia tidur.

Semua apes. Total HP yang hilang subuh itu berjumlah 5 buah plus uang ratusan ribu dari dompetku. Saat itu, kosanku memang sedang ditinggalkan pemiliknya keluar kota. Gerbang yang biasanya digembok setelah pukul 00.00 WIB juga dibiarkan tidak terkunci, karena orang yang biasa mengunci gerbang ikut keluar kota. Jadi, sampai tulisan ini dibuat, pemilik kosan tidak tahu bahwa kosannya kemasukan maling. Aku memegang nomor HP salah satu anaknya, tapi aku belum berani melaporkannya. Dari kabar yang aku terima, ternyata keluarga pemilik kosan sedang berduka karena orang tua dari menantunya meninggal dunia di Kuningan, Jabar.

Terus, sebenarnya siapa yang berani masuk kosanku? Aku yakin orang yang mencuri itu adalah orang dekat kosan yang sudah lama mengintai dan tahu seluk-beluk kosan serta penghuninya. Kamarku menjadi salah satu incarannya karena mungkin dia tahu kunci selalu tergantung di luar pintu. Kecurigaan ini diperkuat adanya kemungkinan si pencuri tahu bahwa keluarga pemilik kosan sedang keluar kota dan tidak ada penjaga, sehingga bisa leluasa memasuki areal kosanku.

Yang aku tahu, ini kejadian yang kedua di kosanku. Dulu sempat terjadi juga pencurian dengan korban tetangga kosanku. Dia kehilangan dompet dan HP. Saat itu, uang plus dompet diambil semua, beda denganku yang hanya diambil uangnya.

Tentu, ini menjadi peringatan, khususnya buat aku, agar selalu hati-hati dan tidak teledor. Intinya jangan lupa menunci pintu ketika tidur dan keluar kamar. Semoga ke depan selalu bisa berhati-hati dan berharap kejadian ini menjadi yang terakhir kalinya.

Aku harap si maling berbaik hati mengembalikan sim-card HP-ku. Tapi, apakah itu mungkin? Mudah-mudahan saja…..

Tidak ada komentar: