8 Nov 2007

Safety Riding, Pentingkah?

Kadang orang sering menapikan keselamatan dalam berkendara, terutama sepeda motor. Seringkali kita saksikan orang mengendarai motor tanpa mengenakan helm, memakai sandal jepit, motor tanpa spion, saling serobot, naik ke trotoar, dan sebagainya. Hal tersebut tentu bisa berakibat fatal, baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Padahal, keselamatan berkendara atau safety riding seharusnya menjadi kebutuhan utama dan menjadi keharusan si pengendara, mengingat mengendarai sepeda motor memiliki risiko kecelakaan yang jauh lebih besar ketimbang kendaraaan lain.

Lihat saja ketika musim mudik Lebaran kemarin. Banyak sekali korban berjatuhan karena tidak memerhatikan pentingnya safety riding, mulai dari kaki lecet karena memakai sandal, tersangkut motor lain karena memakai jas hujan model ponco, menyenggol motor lain karena mengikat barang di belakang, sampai kepala pecah karena memakai helm cetok atau tidak menggunakan helm sama sekali. Selain itu, faktor pengalaman pun menjadi penyumbang banyaknya korban jatuh ketika musim mudik kemarin. Pemudik terlalu memaksakan melakukuan perjalanan jauh menggunakan sepeda motor, padahal mereka belum pernah melakukan perjalanan jauh dengan motor sebelumnya, apalagi dengan membawa beban dan boncengan di belakang.

Berbicara mengenai keselamatan berkendara, ternyata tidak melulu membahas mengenai apa yang kita gunakan ketika berkendara, tapi juga berkaitan dengan etika berlalu lintas di jalan. Ada hubungan yang jelas antara keselamatan mengendarai sepeda motor di jalan dan mematuhi aturan lalu lintas. Masalah etika di jalan ini masih perlu disosialisasikan supaya kita tidak mendengar lagi kasus orang meninggal dunia karena menyerobot lampu merah dan memasuki jalur cepat yang bukan diperuntukan untuk sepeda motor (contohnya jalur busway), tertabrak karena melewati garis putih, menabrak pejalan kaki karena menyerobot trotoar, adu mulut dengan pengendara roda 4 karena bersenggolan, dan sebagainya. Oleh karena itu, kita harus mengedepankan sikap saling menghargai kepada sesama pengguna jalan.

Selain faktor diri sendiri, kecelakaaan bisa menimpa siapa saja karena kondisi sepeda motor, kondisi lingkungan, dan cara mengendarai. Faktor yang datang dari diri sendiri berkaitan erat dengan kondisi fisik dan mental. Banyak kasus kecelakaan terjadi ketika kondisi fisik sedang capai atau mengantuk. Dalam kondisi seperti ini, sebaiknya Anda tidak memaksakan diri mengendarai motor.

Kita juga sering melihat berbagai rambu/tanda yang memberikan informasi tentang kondisi lingkungan sekitar kita yang berkaitan dengan lalu lintas kendaraan, kita juga mengenal keharusan service rutin untuk kendaraan kita guna mempertahankan kondisi terbaik kendaraan kita, juga kita mengetahui bahwa ada undang-undang lalu-lintas yang khusus mengatur masalah lalu lintas. Tetapi, semua itu tidak akan menjamin keselamatan di jalan jika sikap dan kondisi mental kita tidak mendukung.

Sementara itu, faktor lingkungan pun turut berperan terjadinya banyak kecelakaan di Indonesia, misalnya jalanan licin dan jalanan berlobang. Kita perlu ekstra hati-hati menghadapi faktor lingkungan ini. Karena itu, sebagai langkah pertama mengantisipasinya, siapkan diri dan motor Anda sebaik mungkin.

Pemahaman akan pentingnya safety riding bisa dimulai dari diri sendiri sehingga bisa menjadi sebuah kebutuhan ketika berkendara.

7 Nov 2007

Waspada, Geng Motor Bukan Hanya di Bandung, di Jakarta pun Ada

Belakangan, keberadaan beberapa geng motor di Bandung sangat marak diberitakan bahkan menjadi headline berbagai media, baik elektronik maupun cetak. Tindak-tanduk mereka, seperti pembunuhan, tawuran, pengrusakan toko, dan yang terakhir video ritual penerimaan anggota baru, menjadi kunsumsi utama para penikmat berita saat ini. Memprihatinkan.

Aksi brutal geng motor ini sudah sangat meresahkan masyarakat, terutama di Bandung dan sekitarnya. Setidaknya, hal ini mengancam pamor Bandung dari Kota Bermartabat menjadi kota yang tidak aman untuk dikunjungi. Melihat pemberitaan saat ini, wisatawan lokal maupun asing setidaknya akan berpikir dua kali berkunjung ke Bandung karena khawatir keselamatan jiwanya akan terancam.

Langkah kepolisian untuk menindak tegas, bahkan tembak di tempat, bagi para anggota geng, memang langkah yang bagus. Tapi, hal ini tidaklah cukup. Pihak kepolisian harus merangkul berbagai pihak dan bertindak secara kontinu untuk memberantas keberadaan geng motor ini.

Mengapa harus kontinu? Bisa jadi, karena gembar-gembor berita dan tidak ingin kecolongan sehingga menjadi berita di berbagai media, pihak kepolisian mulai bergerak dalam pemberantasan pengganggu keamanan dan kenyamana Bandung ini. Namun, apakah ada yang menjamin setelah tidak menjadi bahan pemberitaan, kepolisiaan akan tetap melaksanakan komitmennya memberantas keberadaan geng motor ini?
Saat ini mungkin saja para anggota geng berhenti sementara beroperasi di jalanan, karena mereka sedang menjadi sorotan dan tidak ingin anggotanya tertangkap polisi. Namun, setelah semua adem-ayem dan Bandung kembali dinyatakan aman, bisa jadi mereka kembali beroperasi. Di sinilah diperlukan kontinuitas langkah kepolisian dalam memberangus keberadaan geng motor. Meskipun sudah tidak ramai dibicarakan, seharunya kepolisian harus tetap jalan menjalankan komitmenya.

Belakangan semakin banyak korban berjatuhan. Sasarannya pun tidak pandang bulu, seperti pelajar, tukang nasi goreng, karyawan, bahkan petugas kepolisian sekalipun menjadi korban. Berdasarkan kabar yang tidak santer diberitakan, seorang anggota klub motor di Bandung dibacok salah satu geng motor. Berita ini pun menjadi bahan pembicaraan hangat kalangan klub motor di sana. Sebagai bentuk solidaritas, mereka pun tidak lantas diam. Mereka bergerak men-sweeping kota Bandung untuk mencari keberadaan anggota geng motor itu. Namun, hasil nihil karena tidak ada satu pun anggota gengster berani beroperasi. Di sinilah dibutuhkan kebersamaan. Peran aktif pihak kepolisian dalam memberantas geng motor ini lebih efektif setelah melibatkan berbagai pihak, baik masyarakat, sekolah, bahkan keluarga.

Sekarang, tinggal masalah hukum yang berbicara. Apakah anggota geng motor yang tertangkap saat ini hanya akan keluar-masuk penjara? Tentu hal tersebut sangat tidak diharapkan masyarakat. Jika memang itu terjadi, mungkin saja ada konspirasi antara kepolisian dan geng motor itu. Sudah saatnya kepolisan menghukum berat para anggota geng, bahkan hukum mati sekalipun, supaya mereka jera sehingga Kota Bandung kembali menjadi kota yang layak dikunjungi.

Bagaimana dengan Jakarta?
Bagi yang tinggal di Jakarta, Anda juga tetap perlu waspada. Geng motor bukan hanya ada di Bandung dan sekitarnya. Di jakarta juga ada. Bedanya hanya masalah waktu operasi. Jika geng motor di Bandung menjalankan operasinya hampir setiap malam, di Jakarta Anda perlu hati-hati jika keluar pada malam Sabtu dan malam Minggu selepas tengah malam, apalagi membawa sepeda motor sendirian. Geng motor ini biasanya beroperasi di jalan-jalan protokol Jakarta.

Modus operandinya pun sama seperti geng motor Bandung, yaitu merampok motor. Jika korban melawan, mereka tak segan mengeluarkan senjata tajam atau bahkan membunuh sekalipun. Untuk menjalankan operasinya, mereka tidak sendirian, melainkan berkelompok yang bisa mencapai ratusan motor. Jika di jalan melihat segerombolan sepeda motor, biasanya pengendara tidak memakai helm, lebih baik Anda berhenti dan mencari jalan alternatif lain. Waspadalah....Indonesia sedang tidak aman....!!!!

2 Nov 2007

Pilkada BOS dan Korwil HTML Jaktim: Awal untuk Perbaikan

Sesuai instruksi dari Komite Saresehan (Komsar) HTML pusat, masing-masing wilayah harus memilih calon koordinator wilayah (korwil) dan Board of Saresehan (BOS) untuk periode kepengurusan satu tahun ke depan. Untuk wilayah Jakarta Timur sendiri, pemilihan ini telah sukses digelar. Berlokasi di tempat kopi darat (kopdar) di Mc.Donald Kalimalang, Rabu (31/10), member HTML Jaktim memberikan hak suara untuk memilih jagoannya menjadi korwil dan BOS. Meskipun saat itu cuaca sedang tidak menentu dan terjadi kemacetan sepanjang jalur Kalimalang hingga Bekasi, hal tersebut tidak menyurutkan antusiasme para member untuk berpasipasi dalam pilkada tahunan ini. Buktinya, tidak kurang dari 50 member hadir malam itu.


Adapun calon BOS dan Korwil dari Jaktim sendiri adalah Anto, Yossi, Eris, Ferdinand, Nanang, dan Boy. Namun, sangat disayang tiga calon, yaitu Eris, Nanang, dan Boy, tidak bisa hadir malam itu karena berhalangan. Meskipun tidak hadir, ketiganya tetap bisa dipilih oleh member untuk menjadi calon tetap Korwil dan BOS.


Acara diawali dengan pemaparan visi dan misi serta pencapaian target dari masing-masing calon. Selain itu, pada kesempatan ini juga para calon harus melewati uji wawasan melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para member. Ada satu hal yang menarik menjadi sorotan utama dalam pemaparan visi dan misi ini, yaitu mengenai hubungan HTML dengan organisasi, klub, atau komunitas lain di Jaktim khususnya, dan Jabotabek pada umumnya. Selain itu, masalah eksistensi dan pengembangan HTML Jakarta Timur ke depan juga menjadi perhatian.


Setelah pemaparan visi dan misi serta tanya jawab, acara dilanjutkan dengan pemilihan para bakal calon BOS dan korwil. Sebelum pencoblosan, tak lupa panitia memberikan arahan mekanisme pencoblosan supaya tidak terjadi kesalahan. Sebab, satu surat suara pun sangat berharga dalam pemilihan ini. Berdasarkan absen member yang hadir malam itu, petugas yang telah ditunjuk segera membagi surat. Saatnya para member memilih jagoannya. Dan, siapakah pemenangnya?


Dengan disaksikan oleh Tommy (BOS demisioner), Martin (Korwil demisioner), dan Dicky (anggota Komisi Saresehan), penghitungan kertas suara dilakukan di hadapan para member HTML JT. Sebagai catatan, dari keenam calon yang ada, member harus memilih BOS dan Korwil. Dalam surat suara, para member harus menulis angka 1 untuk calon BOS pilihannya, dan angka 2 untuk calon korwil jagoannya. Hal seru terjadi dalam penghitungan ini karena masing-masing calon sempat saling salip dalam hal dukungan. Dan, akhirnya, orang yang paling dipercaya member-lah yang menjadi pemenangnya. Ya, untuk tingkat BOS, Yossi berhasil mengungguli calon kuat lainnya, Anto, dengan perolehan 25 suara sehingga berhak menjadi BOS HTML Jakarta Timur yang akan diajukan pada Saresehan HTML yang akan dilaksanakan pada 7-8 November 2007 di Rangkasbitung, Jawa Barat. Sementara Anto hanya mengantongi 23 perolehan suara sebanyak. Sisanya, terbagi untuk Ferdinand dan Eris. Sementara itu, untuk tingkat Korwil, member HTML JT lebih banyak memercayakan kepada Ferdinand dengan 27 suara. Sementara calon kuat lainnya, Eris, menduduki posisi kedua dengan 17 suara.


Dengan demikian, berdasarkan pemilihan ini, masing-masing 2 jagoan untuk korwil dan BOS terpilih akan melangkah menuju tahap final yang akan dilakukan pada acara Saresehan HTML, yang bakal digelar di Rangkas Bitung, Jawa Barat, dalam waktu dekat ini.


Selamat kepada calon BOS dan Korwil terpilih! Semoga dapat menjalankan amanat yang diberikan para member dan membangun HTML, khususnya wilayah Jakarta Timur, menjadi lebih baik.


Best regard,


Willey2nd_1207

Damnnn….Maling Kovloks..!!

Inilah kali pertama dalam hidupku, dan mudah-mudahan menjadi yang terakhirnya. Aku menjadi korba pencurian. Di tengah tidur lelapku, ada orang tak diundang menyambangi kamar kosanku. Bukannya untuk bertamu atau menumpang istirahat, orang ini datang untuk untuk menggondol yang bisa dibawa. Dammmnnn…HP dan uang di dompet digondol maling. Rabu (31/10) dini hari, sekitar pukul 04.00, aku tidur sedang lelap-lelapnya karena baru pulang ke kosan pukul 01.00 WIB. Saking lelapnya, aku sampai tidak sadar ada orang yang menyambangi kamarku. Bodohnya lagi, emang sudah jadi kebiasaan, pintu kamar tidak dikunci dan anak kuncinya dibiarkan tergantung di pintu luar.

Sekitar pukul 04.10 WIB, tetangga kamarku bangun untuk sahur. Alangkah kagetnya dia ketika melihat ada orang mencurigakan dan berlari keluar. Tapi, temanku ini tidak bisa melakukan apa-apa karena orang itu sudah di luar gerbang. Dia lantas membangunkanku untuk menanyakan apakah ada yang hilang. Aku pun segera bangun. Mataku langsung terpicing melihat dompet yang sudah terbuka di rak kecil paling atas di kamarku. Astagfirullah…uang gaji bulanan yang bakal aku gunakan untuk membayar kosan bulan ini sudah tidak ada di dompet. Yang aku lihat hanya ada satu lembar seribuan. Aku langsung lemas dan nyesek mengapa ini terjadi padaku yang sedang mengalami krisis finansial. Aku menyesal mengapa menunda-nunda membayar kosan, padahal uang itu sudah dipegang sejak kemarin. Untungnya, semua ATM, STNK, dan kartu-kartu penting lain di dompetku tidak ikut digondol.

Aku segera membangunkan tetangga kosan yang lain. Setelah cek sana-sini, ternyata tetangga kamarku kehilangan 2 HP sekaligus saat itu. Mendengar kata “HP”, aku langsung loading dengan HP-ku. Aku langsung lari ke kamar dan mencari di mana keberadaan barang itu. Aku berhasil menemukan HP CDMA-ku yang memang sejak semalam aku biarkan terjatuh di bawah rak. Tapi, HP yang GSM ke mana? Seingatku, semalam aku membawa tidur barang tersebut. Ketika tidur, HP itu ada di sampingku. Kamar aku obrak-barik tapi tidak diketemukan. Aku langsung lemes. Segera aku meminjam HP teman untuk menghubungi HP-ku, karena HP CDMA sedang lowbatt dan tidak ada pulsa. Berkali aku coba hubungi nomorku dan sekali diangkat si maling, tapi dia tidak bicara sedikit pun dan langsung mematikannya. Aku hanya bisa pasrah. Setalah itu, orang yang membangunkanku langsung keingatan dengan HP-nya. “Jangan-jangan HP gw juga hilang”, katanya. Dia langsung ke kamarnya. Ternyata, HP-dia juga ikut digondol karena karena pintu kamar selalu dibiarkan terbuka selama dia tidur.

Semua apes. Total HP yang hilang subuh itu berjumlah 5 buah plus uang ratusan ribu dari dompetku. Saat itu, kosanku memang sedang ditinggalkan pemiliknya keluar kota. Gerbang yang biasanya digembok setelah pukul 00.00 WIB juga dibiarkan tidak terkunci, karena orang yang biasa mengunci gerbang ikut keluar kota. Jadi, sampai tulisan ini dibuat, pemilik kosan tidak tahu bahwa kosannya kemasukan maling. Aku memegang nomor HP salah satu anaknya, tapi aku belum berani melaporkannya. Dari kabar yang aku terima, ternyata keluarga pemilik kosan sedang berduka karena orang tua dari menantunya meninggal dunia di Kuningan, Jabar.

Terus, sebenarnya siapa yang berani masuk kosanku? Aku yakin orang yang mencuri itu adalah orang dekat kosan yang sudah lama mengintai dan tahu seluk-beluk kosan serta penghuninya. Kamarku menjadi salah satu incarannya karena mungkin dia tahu kunci selalu tergantung di luar pintu. Kecurigaan ini diperkuat adanya kemungkinan si pencuri tahu bahwa keluarga pemilik kosan sedang keluar kota dan tidak ada penjaga, sehingga bisa leluasa memasuki areal kosanku.

Yang aku tahu, ini kejadian yang kedua di kosanku. Dulu sempat terjadi juga pencurian dengan korban tetangga kosanku. Dia kehilangan dompet dan HP. Saat itu, uang plus dompet diambil semua, beda denganku yang hanya diambil uangnya.

Tentu, ini menjadi peringatan, khususnya buat aku, agar selalu hati-hati dan tidak teledor. Intinya jangan lupa menunci pintu ketika tidur dan keluar kamar. Semoga ke depan selalu bisa berhati-hati dan berharap kejadian ini menjadi yang terakhir kalinya.

Aku harap si maling berbaik hati mengembalikan sim-card HP-ku. Tapi, apakah itu mungkin? Mudah-mudahan saja…..