16 Mei 2008

Touring Hujan-Hujanan: Ciamis (Part II of III)

Sambungan…

Di Rajapolah, kami sempat berhenti untuk istirahat sambil menghabiskan sebatang rokok dan sebotol minuman. Saat itu sempat bingung mau menginap di mana karena ditawari 2 tempat oleh 2 teman yang berbeda, yakni di Ciamis dan Tasik. Karena malam itu target perjalanan sampai Ciamis, maka diputuskan malam itu menginap di Ciamis saja, dan kemudian besoknya menginap di Tasik. Setelah otot dirasa sudah meregang, perjalanan dilanjutkan ke Ciamis.

Jalur lurus dan mulus munuju Ciamis dilahap dengan kecepatan tinggi, bahkan sesekali menggeber sampe 120 kpj. Saat itu serasa raja jalanan, karena lengangnya jalanan. Meskipun kebut-kebutan, tetapi tetap safety dan menggunakan perhitungan yang matang. Tepat pukul 20.30 WIB, Kota Ciamis menyambut kedatangan tamu dari Jakarta ini. Sasaran utama untuk dikunjungi di kota ini adalah alun-alun untuk sekedar break dan ngopi-ngopi di tengah dinginnya malam sambil menunggu penjemputan selanjutnya.

Setelah bertemu dengan teman dan selanjutnya mengobrol seru sekitar 1 jam, mata serasa sudah 5 watt. Acara nongkrong-nongkrong pun disudahi. Tujuan selanjutnya adalah rumah teman untuk istirahat sampai pagi menjelang, setelah seharian berjibaku dengan hujan lebat yang menemani sepanjang perjalanan.

Tidur semalaman membuat malas untuk beraktivitas pada pagi harinya. Inginnya terus bablas tidur sampai siang menjelang. Namun, saya tersadar saat itu, buat apa jalan jauh-jauh ke Ciamis kalo hanya untuk tidur di sini. Kalo mau tidur, mending di rumah saja..hehehe…. Pagi harinya, tuan rumah pun mengajak sarapan di alun-alun. Sambil cuci mata katanya! Wow…benar saja, alun-alun tampak riuh dengan mojang-mojang yang sedang jalan-jalan pagi. Ga rugi deh bangun pagi-pagi! Tapi karena tujuan utamanya cari sarapan, lihat-lihat cewek Ciamis cuma sampingan…hahaha…

Saat itu masih ada waktu sehari sebelum acara kumpul-kumpul dimulai. Sempat terpikir untuk melanjutkan perjalanan ke Pangandaran, tapi harus diurungkan karena kondisi fisik yang sempat drop. Muter-muter kota Ciamis dan Tasik sambil wisata kuliner menjadi alternatif.

Bosan di sana, Kota Tasik menjadi tujuan selanjutnya. Rumah teman di Tasik yang semalam menawarkan untuk diinapi menjadi sasaran kali ini. Saat itu motor terlihat sangat dekil karena belum sempat dicuci karena hujan semalaman. Dalam perjalanan ke Tasik, tak lupa sambil mencari tukang nyuci motor. Susah juga nyari cucian khusus motor, sampai akhirnya menemukan tempat pencucian mobil yang menerima motor juga. Tapi..hmm…sudah masuk tempat cuci, si macan besi tak kunjung dicuci karena pegawainya mendahulukan mobil. Gondok karena tak kunjung dicuci, akhirnya saya membatalkan ritual cuci-mencuci ini dengan alasan harus cepat-cepat melanjutkan perjalanan. Motor pun dibiarkan tetap dekil dan perjalanan dilanjutkan. Untuk kesekian kalinya, di perjalanan menuju Tasik ini saya berpapasan dengan beberapa klub Tiger menuju arah Jawa Tengah. Mungkin itu brother yang mau pulang ke arah timur setelah menghadiri acara ultah TTFC.

Saat itu langit sangat bersahabat, sehingga perjalanan pendek ini dilalui dengan santai sambil menikmati jalanan lurus nan mulus. Untuk mengabadikan perjalanan ini, beberpa kali sempat berhenti ketika menemukan view yang tepat untuk berfoto. Rumah yang dituju pun sudah di depan mata dan tuan rumah sudah tampak menunggu di depan rumah. Karena sudah lama tak berjumpa, mereka menyambut bak prajurit sepulang dari medan perang. Aneka makanan khas tasik pun dihidangkan….

Setelah puas melepas kekangenan sambil icip-icip makanan, saya intip si macan besi dari balik jendela. Hmm…kasihan juga melihat si macan besi dibiarkan kotor seharian. Tanya-tanya tuan rumah ternyata lokasi tukang cuci motor sangat jauh. Tidak ada jalan lain selain mencuci sendiri biar puas. Tuan rumah pun mengizinkan saya mencuci motor di halaman dan menyediakan keperluan untuk mencuci motor. Beberapa saat kemudian, motor tampak kembali cantik dan fresh.

Kini saatnya acara santai. Motor sudah dicuci, perut pun sudah kenyang. Menemani waktu untuk berleha-leha, tuan rumah segera menghidangkan kelapa muda yang langsung dipetik dari pohonnya. Hmm…tenaga kembali terkumpul. Sebuah kamar pun disediakan untuk istirahat. Tak lupa, tuan rumah juga menyediakan air hangat untuk mandi. Mantaaaffffff…….!!!! Petang harinya, tuan rumah mengajak keliling Kota Tasik sekalian makan malam plus wisata kuliner lainnya hingga malam hari. Kesempatan ini juga saya gunakan untuk menemui teman lain yang sudah lama tak dijumpa. Jadi deh saat itu acara reuni kecil-kecilan.

Esok paginyanya, setelah berpamitan kepada seluruh keluarga tuan rumah, saya kembali ke Ciamis untuk menghadiri acara kumpul-kumpul itu. Si macan besi tetap setia menemani perjalanan ini. Acara sudah dimulai ketika saya tiba di tempat tujuan. Kalo ini sih tidak perlu diceritain supaya ceritanya tetap fokus: Touring, Bro!

Singkat cerita, acara reuni sudah selesai pukul 14.00 WIB. Saya pun memutuskan untuk pulang hari itu juga karena harus mampir lagi ke rumah orang tua di Bogor. Teman-teman yang lain berencana tidak pulang cepat karena mereka akan berwisata ke Gunung Galunggung dan mengunjungi teman di Garut. Saya (masih setia berdua) akhirnya berpamitan dengan mereka dan meminta maaf karena tidak bisa ikut bergabung. Setelah siap berangkat, saya merasa ada yang kurang dalam bawaan di box. Setelah dicek, ternyata HP CDMA yang memang tidak diaktifkan karena berada di luar kota, tidak ada di tempat entah ke mana. Saya pun kelabakan, sampai-sampai semua bawaan di tas dan box diobrak-abrik.. Ternyata, eh ternyata, HP itu tertinggal di Bandung di rumah yang sebelumnya saya kunjungi sebelum ke Ciamis. Hmm…berarti kalo begitu, berarti sebelum ke Bogor, perjalanan harus dihentikan dulu untuk mampir ke Bandung hanya untuk sekadar mengambil HP yang tertinggal.

Bersambung lagi….




Tidak ada komentar: