22 Feb 2008

Tips Aman untuk Sepeda Motor saat Musim Hujan dan Banjir

Menurut prakiraan BMG, bulan Februari 2008 akan menjadi pemuncak musim hujan tahun ini. Masyarakat diminta waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir besar di berbagai daerah, terutama di Jakarta, akibat hujan yang terus-menerus.

Bagi pengguna sepeda motor, musim hujan ini merupakan musibah, karena kendaraan mereka bisa menjadi “korban” dari banjir yang selalu datang saat musim penghujan tiba. Karena itu, untuk menghadapinya, ada baiknya menyiasati kemungkinan motor Anda menjadi “korban” banjir. Berikut adalah beberapa tips yang mungkin bermanfaat untuk mensiasati banjir.

Di musim penghujan ini, ada baiknya Anda memarkirkan motor di tempat yang aman. Tips parkir aman saat musim hujan adalah sebagai berikut:

  • Pastikan motor Anda diparkir di tempat yang lebih tinggi untuk menghindari genangan air yang bisa saja meluas dan meninggi dengan cepat.
  • Jika parkir di tempat terbuka, usahakan tutup motor Anda dengan cover, atau bisa juga tutup dengan jas hujan untuk menghindari kerusakan cat. Jika seluruh motor tidak bisa ditutup, usahakan tutup tangki motor dengan bahan yang tidak tembus air (jas hujan dll) untuk menghindari masuknya air ke tangki bensin melalui celah-celah yang ada di tangki (tutup tangki dll).
  • Pastikan standar motor Anda berpijak pada aspal, coran, batu, atau apapun yang keras dan kuat untuk menahan pijakan motor, jangan standarkan motor Anda di tanah untuk menghindari amblasnya tanah akibat hujan atau air yang mungkin mengalir.
  • Tutup keran bensin menuju karburator.
  • Pastikan kunci motor Anda tidak tertinggal.

Jika Anda hendak menggunakan kembali motor Anda, sementara motor Anda dibiarkan kehujanan sebelumnya, dan ternyata motor Anda tidak bisa nyala, jangan khawatir. Ada beberapa kemungkinan yang terjadi, di antaranya air masuk ke karburator. Adapun cara menyiasatinya:

  1. Tutup keran bensin menuju karburator, lalu buka/kendurkan baut saluran pembuangan bensin di karburator. Biarkan bensin yang tersisa di karburator terbuang sampai benar-benar bersih. Ada kemungkinan bensin yang ada di karburator tersebut telah tercampur air. Tutup kembali/kencangkan baut saluran pembuangan bensin tersebut. Setelah itu, nyalakan motor dengan kick stater, jangan dulu menggunakan electric stater. Jika motor tetap tidak mau menyala, ada kemungkinan busi motor Anda kemasukan air.
  2. Buka busi dari kepala busi. Gunakan lap kering untuk mengeringkan busi yang basah. Lap sampai benar-benar bersih dan kering. Setelah itu, sumpal lubang busi yang di mesin dengan lap kering. Sambil disumpal, kick stater motor Anda beberapa kali dalam keadaan mesin mati/kunci kontak off. Sebelum memasang kembali dan mengencangkan busi, pastikan kembali tidak ada air di kepala maupun di busi. Lalu, kick stater motor Anda, insya allah nyala kembali. Jika tetap tidak menyala, mungkin busi motor Anda bermasalah, sebaikanya segera diganti dengan busi baru.

Apa yang harus dilakukan jika terpaksa menggunakan motor dalam keadaan hujan dan banjir? Yups, sebelum memulai aktivitas dengan menggunakan sepeda motor dalam keadaan hujan dan kemungkinan menerobos banjir, ada baiknya mempersiapkan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Pastikan di motor Anda tersedia jas hujan. Jangan hujan-hujanan ketika membawa motor tanpa menggunakan jas hujan. Jangan gunakan jas hujan model ponco karena sangat membahayakan Anda dan pengendara lain.
  2. Cek bensin. Pastikan bensin dalam keadaan penuh untuk mengantisipasi kebutuhan bahan bakar apabila harus mencari jalan yang bebas banjir atau hendak melewati banjir. Jangan sampai kehabisan bensin di daerah banjir yang jauh dari pom bensin.
  3. Cek kondisi mesin motor. Pastikan mesin dalam keadaan sehat. Jangan mengambil risiko membawa kendaraan yang “kurang sehat” saat hujan atau banjir.
  4. Bawa tools standar/peralatan mekanik praktis, terutama kunci busi dan obeng (untuk membuka karburator).
  5. Siapkan busi cadangan, kemudian simpan di tempat yang aman dari basah/lembab.
  6. Siapkan kantong plastik, kain kering/kanebo, dan pengikat (karet/tali).

Saat bertemu banjir atau genangan air, jangan panik. Lakukan beberapa hal berikut:

  1. Pertimbangkan dengan matang apakah Anda dan motor Anda bisa menerobos banjir itu dengan aman dan terhindar dari kemungkinan terjebak di tengah-tengah banjir. Hal pertama yang harus dipertimbangkan adalah ketinggian air. Pastikan air tidak lebih tinggi dari kendaraan Anda (maksimal setengahnya atau tidak melebihi lubang knalpot). Hal kedua yang harus diperhatikan adalah jarak banjir. Dalam hal ini Anda sangat membutuhkan pengetahuan lokasi. Apabila Anda baru pertama kali melewati daerah yang dilalui dan tidak terlalu yakin dengan medan yang akan dilalui, jangan gambling, pertimbangkan mencari jalan lain (hati-hati selokan/sungai yang terlihat sama tinggi dengan jalan yang akan dilalui).
  2. Apabila Anda yakin dan tetap memutuskan untuk melalui jalan tersebut, matikan motor dan biarkan mesin dingin.
  3. Tutup lubang knalpot dengan plastik dan ikat kuat dengan tali atau karet yang telah dipersiapkan terlebih dahulu, untuk mencegah air masuk ke mesin melalui lubang knalpot. Namun hal ini bukan jaminan air tidak akan masuk melalui celah-celah kecil yang ada di mesin. Hal ini perlu dilakukan untuk meminimalisasi masuknya air ke dalam mesin dan bercampur dengan oli mesin.
  4. Buka kepala busi dan tutup dengan plastik, kemudian pasang kembali.
  5. Pastikan tanki bensin dalam posisi tertutup.
  6. Setelah persiapan selesai, tuntun motor Anda melewati banjir hingga lokasi yang kering.

Setelah melewati banjir, motor jangan langsung di-start! Lakukan terlebih dahulu beberapa hal berikut:

  1. Pastikan karburator bebas air. Caranya keluarkan residu bensin pada karburator dengan menggunakan obeng plus atau minus sesuai jenis karburator motor Anda. Air dan bensin tidak dapat menyatu, maka air akan terlihat seperti gelembung-gelembung udara. Kemudian setelah campuran bensin dan air dibuang, kencangkan kembali baut-baut yang tadi dibuka/dikendurkan. Selain di karburator, buka keran bensin beberapa saat, kemudian tutup kembali untuk membuang residu campuran bensin dan air. Lakukan hal ini berulang-ulang hingga tidak ada air (tidak ada gelembung) di dalam tangki.
  2. Buka plastik di knalpot.
  3. Buka plastik pada kepala busi. Pastikan kepala busi dan busi dalam keadaan kering. Apabila basah, ganti dengan busi cadangan yang masih kering.
  4. Dalam keadaaan konci kotak off, kick stater motor berulang-ulang untuk memastikan tidak ada air di knalpot. Jika ada air di knalpot, maka ketika motor di-kick stater, air tersebut akan menyembur keluar dari lubang knalpot. Akan lebih baik jika knalpot dicopot dari mesin untuk mengeluarkan air yang kemungkinan mengendap di dalam knalpot.
  5. Nyalakan mesin dengan menggunakan kick starter, jangan gunakan electric starter untuk mengantisipasi terjadinya korsleting pada kabel-kabel kelistrikan akibat terendam air. Apabila motor Anda tidak memiliki kick starter, pastikan kabel-kabel ke aki dalam keadaan kering sebelum menekan tombol start.
  6. Panaskan mesin hingga keadaan stabil.
  7. Setelah motor panas, jangan lupa pakai kembali helm Anda!

Selamat berkendara…ride safe!

* Sebagian diadaptasi dari milis HTML-Jaktim@yahoogroups.com

*Sumber foto: www.banjirjakarta.blogspot.com

2 komentar:

Oli Top1 mengatakan...

tulisan yang bagus dan bermanfaat sekali....terimakasih untuk postingannya!

Obat Ejakulasi Dini mengatakan...

makasih ayas infonya sangat menarik dan artikelnya keren banget Obat Ejakulasi Dini