Welcome to Sumatera!
Pintu geladak kapal segera dibuka. Disambut hujan lebat di pagi buta, derungan kenalpot motor memecah pagi buta di Pelabuhan Bakauheni. Bagi peserta yang kali pertama ke Sumatera, khususnya Lampung, inilah momen yang sangat membanggakan bisa mengginjakkan kaki di tanah Sumatera untuk kali pertama.
Di tengah guyuran hujan, rombongan langsung meninggalkan pelabuhan dan mencari SPBU untuk mengisi bahan bakar sebelum melanjutkan perjalanan jauh ke Kota Bandar Lampung yang memakan waktu 3 jam. Di SPBU ini, rombongan dipecah menjadi 3 kelompok, mengingat di depan mata sudah terjadi kemacatan karena sedang dilakukan pembetonan jalan, sehingga pengguna jalan harus antre karena hanya bisa menggunakan satu lajur. Selepas proyek pembetonan tersebut, jalan pun kembali lengang namun saat itu hujan masih turun dengan lebatnya. Licinnya jalanan dan lubang di jalan membuat rombongan harus memacu motor dengan ekstrahati-hati guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Mengingat perjalanan masih jauh dan hujan masih setia menemani perjalanan, rombongan berhenti di sebuah rumah makan di ruas Bakauheni-Lampung untuk makan pagi dan istirahat. Karena bagaimanapun, tubuh perlu diberi asupan makanan agar kondisi badan selalu fit sepanjang perjalanan dan terhindar dari masuk angin. Pelataran parkir rumah makan tersebut menjadi penuh dengan barisan motor Tiger yang bergabung dengan puluhan truk lintas Sumatera yang kebetulan beristirahat di tempat itu.
Selapas sarapan sekitar pukul 08.00 WIB, rombongan segera bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan. Kondisi saat itu masih turun hujan, sehingga jas hujan yang ketika makan sempat dilepas, kini harus dipakai kembali mengingat saat itu hujan masih turun namun tidak sederas sebelumnya. Rombongan kembali dipecah menjadi tiga kelompok. Seperti biasa, rombongan Jaktim digabung dalam kelompok terakhir.
Memasuki Kabupaten Kalianda, hujan mulai mereda namun menyisakan hujan rintik-rintik dan jalanan yang licin. Kondisi ini tentu sedikit mengganggu kenyamanan berkendara, apalagi bagi peserta yang malam sebelumnya begadang di atas kapal. Namun salut untuk mereka yang bisa melawan rasa kantuk demi menaklukkan jalanan Bakauheni-Lampung ini.
Sebelum memasuki Kota Bandar Lampung, rasa kantuk seolah lenyap ketika menyaksikan pemandangan alam yang begitu memesona. Bagaimana tidak, hamparan laut membiru dan deratan pasir putih yang terlihat dari kajauhan di atas bukit kembali menyegarkan mata. Sayang, safety officer yang memimpin kelompok tidak memberi kesempatan berhenti untuk sekadar mengabadikan moment ini, karena rekan-rekan HTML Lampung sudah menunggu untuk penjemputan.
Tak lama kemudian, rombongan tiba di pelataran RM Begadang. Di tempat ini bukan untuk makan pagi untuk kali kedua, melainkan sebagai tempat tempat penjemputan. Tampak beberapa member HTML Lampung sudah stand bye dan mengarahkan rombongan untuk memarkirkan motor di pelataran rumah makan. Sambutan hangat hangat ala biker sangat terasa saat itu, ditambah dengan acara foto bersama meski masih menggunakan balutan jas hujan.
Rekan-rekan dari Lampung memimpin setiap kelompok untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan menuju penginapan di pusat kota. Sebenarnya, kekhawatiran rombongan sebagaimana tersiar di berita sebelumnya bahwa lampung sedang dilanda banjir karena hujan 3 hari berturut-turut sedikit menggoyahkan niat rombongan untuk ke Lampung. Namun, saat itu banjir di Kota Bandar Lampung sudah surut sehingga bisa dilalui kendaraan dengan aman.
Memasuki Kota Bandar Lampung, rombongan disambut dengan kemacetan karena melalui kubangan air akibat banjir yang menghambat laju kendaraan. Namun selepas itu, jalanan kembali normal. Member HTML Lampung langsung mengarahkan rombongan ke penginapan yang disediakan. Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, rombongan tiba di penginapan sekitar pukul 10.00 WIB dengan selamat tanpa kurang satu hal pun.
Setiba di penginapan, waktu yang ada digunakan sebaik mungkin untuk beristirahat guna memulihkan kembali stamina tubuh yang sebelumnya sedikit terkuras. Saat itu hujan sudah reda, matahari pun mulai menampakkan diri meski dengan sedikit malu-malu. Para peserta tampak kompak membersihkan dan mengeringkan semua perlengkapan yang basah karena hujan. Tampak pula sebagian membersihkan motor agar tidak terlalu tampak kotor, namun ada juga yang membiarkan motornya tetap kotor karena khawatir hujan kembali turun.
Jauhnya perjalanan dari Jakarta ke Bandar Lampung membuat sebagian motor harus masuk bengkel untuk sekadar ganti oli atau memperbaiki bagian-bagian yang tidak berfungsi dengan normal. Pihak tuan rumah pun dengan sigap mengantar ke bengkel AHASS HTML milik HTML Lampung meski harus menerabas hujan sekalipun. Salut untuk member Lampung atas segala kebaikan, pelayanan, dan jamuan selama berada di provinsi paling timur di Pulau Sumatera ini. Apalagi hari itu disediakan jamuan durian yang memang dikejar-kejar rombongan dari Jakarta…
Pukul 16.30 WIB, rombongan kembali berkumpul di pelataran penginapan dengan mengenakan seragam merah-hitam HTML untuk siap-siap mengawal pengantin dan menghadiri resepsi pernikahan. Selanjutnya, dengan pengawalan HTML Lampung, rombongan diantar ke sebuah pelataran sebuah rumah makan milik calon mempelai pria. Di sana, rombongan dikoordinasikan untuk mengawal rombongan pengantin menuju tempat resepsi. Dengan demikian, rombongan pengantin dikawal oleh ratusan motor tiger yang datang dari Jakarta, Cilegon, dan Lampung sendiri. Selain dikawal member HTML. Namun, selain dari HTML sendiri, pengawalan saat itu juga diikuti oleh brother dan Yamaha Vixion Club chapter Lampung.
Resepsi pernikahan berlangsung meriah dan mewah karena digelar di sebuah swimming pool sebuah perumahan elite di Kota Bandar Lampung. Tidak seperti sebelumnya, kondisi cuaca sangat mendukung malam itu. Hujan tidak turun sedikit pun sehingga resepsi bisa berlangsung dengan khidmat dan khusyuk. Anyway, selamat menempuh hidup baru bagi kedua mempelai. semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah.
Selepas resepsi, rombongan tidak langsung menuju ke penginapan, melainkan mengikuti rolling thunder keliling Kota Bandar Lampung, yang selanjutnya mengikuti kopdar gabungan di tempat kopdar HTML Lampung. Di tempat kopdar ini, kesempatan yang ada tidak disia-siakan untuk mengabadikan moment karena lokasinya tepat di tengah kota, yakni Bundaran Piala Adipura. Hingga mata terasa mengantuk, rombongan pun segera kembali diantar ke penginapan untuk istirahat.
Esok paginya setelah sarapan, rombongan segera bersiap-siap untuk meninggalkan Kota Bandar Lampung. Rombongan pertama yang meninggalkan kota ini adalah rekan dari HTML Jaksel. Sementara HTML Jaktim dan Nitro Cilegon masih stay di penginapan. Selang satu jam kemudian, rombongan tersisa segera diberangkatkan karena masih ada acara kuliner di Cilegon, Banten.
Moment jalan-jalan ke Lampung ini juga dimanfaatkan rombongan untuk membeli oleh-oleh khas kota setempat untuk orang-orang tercinta yang setia menunggu di rumah. Tuan rumah pun mengantar rombongan ke sentra oleh-oleh yang searah dengan jalur pulang menuju Bakauheni. Di sini rombongan benar-benar memanfaatkan kesempatan untuk memborong aneka penganan khas Lampung, hingga boks belakang dan samping penuh Tak cukup di boks, diikat di belakang pun jadi.
Puas berbelanja, rombongan langsung tancap gas menuju Pelabuhan Bakauheni yang masih harus dilalui sekitar 2 jam lagi. Rombongan saat itu dibagi menjadi dua, yakni kelompok dari Nitro dan Jaktim. Di tempat inilah rombongan berpisah dengan HTML Lampung yang telah menjamu dan menemani rombongan selama di Kota Bandar Lampung. Sebagai kenang-kenangan, tak lupa saat itu digelar moment foto bersama.
Karena masih ada acara di Cilegon sebagai mana telah disebutkan sebelumnya, rombongan yang telah dibagi mulai memacu motor untuk mengejar waktu. Perjalanan ke Bakauheni yang seharusnya dilalui dalam 2-3 jam dengan motor, kali ini bisa dilalui dengan waktu kurang dari 2 jam. Bisa dibayangkan berapa kecepatan motor saat itu. Ya, motor dipacu pada kisaran rata-rata 100-120 kpj bahkan sesekali lebih. Tentu rombongan tidak akan bisa memacu kendaraan secepat itu jika tidak didukung kondisi yang ada. Jalanan lurus yang relatif mulus namun sesekali berlubang dan kondisi jalanan yang lengang menjadi salah satu pertimbangan bisa memacu motor dengan kecepatan tinggi. Meski demikian, faktor keselamatan tentu tetap diperhatikan.
Memasuki Bakauheni, seperti halnya ketika berangkat, lalu lintas mulai tersendat karena ada pengerjaan proyek pembetonan jalan. Sambil menunggu rombongan dari Nitro, rombongan Jaktim break tak jauh dari Pelabuhan Bakauheni. Waktu break ini digunakan untuk makan, minum dan berfoto-foto di Tugu Selamat Datang Lampung (Cmiiw: Tugu Bekisar) yang berada di atas bukit dan langsung menjorok ke arah pelabuhan.
Di pelabuhan, rombongan Jaksel yang berangkat terlebih dahulu, kembali bergabung dengan rombongan Jaktim dan Nitro. Pukul 12.30 WIB, rombongan langsung masuk ke dermaga untuk segera naik kapal yang akan berlayar ke Merak. Tak peduli kapal apa, yang penting bisa segera meninggalkan Bakauheni karena harus mengejar acara di Cilegon. Namun sayang, karena telat beberapa menit, kapal yang dimaksud sudah keburu menutup pintu geladak. Kapal selanjutnya pun bersandar di dermaga, namun berdasarkan informasi, kapal tersebut tidak bersedia mengangkut rombongan motor Tiger yang berjumlah besar karena bobotnya terlalu berat, sementara kapalnya sendiri tidak terlalu besar. Mau tidak mau, rombongan harus menunggu kapal berikutnya. Sambil menunggu kapal berikutnya, waktu yang ada digunakan untuk makan siang dan berfoto-foto dengan background pelabuhan dan kapal yang meninggalkan pelabuhan.
Kapal selanjutnya yang akan mengantar rombongan ke Pelabuhan Merak ini adalah KM. Tribuana Jakarta, yang kebetulan salah satu nakhodanya merupakan member Nitro yang juga berpartisipasi dalam tour ini. Berbagai kemudahan diperoleh berkat bantuannya, dimulai dari keberangkatan hingga di atas kapal.
Dari kejauhan, tampak kapal yang dimaksud akan segera bersandar di dermaga. Rombongan pun diinstruksikan untuk segera bersiap-siap. Pintu geladak dibuka setelah tali titian kapal terikat di dermaga. Selepas antrean kendaraan dari atas kapal turun, motor segera dinaikkan dan diparkir ke geladak kapal.
Akhirnya terangkut juga ke Merak. Sebagai tempat istrirahat selama di atas kapal, ruang VIP sudah tersedia. Sang nakhoda yang sebelumnya ikut touring, kali ini mulai menjalankan tugasnya di atas kapal. Pukul 15.00 WIB, kapal segera meninggalkan pelabuhan. Rombongan yang tadinya berada di ruangan VIP segera berpencar untuk berfoto di anjungan kapal dan mencari tempat terasyik untuk menikmati pesona alam selama di atas kapal.
Di tengah perjalanan, rombongan mendapat kesempatan untuk memasuki ruang nakhoda. Selain bisa langsung bisa menikmati laut lepas ala nakhoda, di sini juga rombongan bisa melihat langsung cara nakhoda mengoperasikan kapal. Ini merupakan kesempatan langka bagi siapapun. Kesempatan yang langka ini tentu menjadi daya tarik tersendiri sehingga tak lupa rombongan mengabadikan moment ini dengan kameranya masing-masing.
Di raung ini pula rombongan mendapat penjelasan dari kapten kapal mengenai seluk-beluk petugas yang berada di ruang nakhoda, beserta fungsi peralatan-peralatan yang ada. Tak segan, petugas di sana memberi penjelasan atas setiap pertanyaan yang diajukan. Bisa dikatakan, selama perjalanan menuju Merak, rombongan tetap bercengkerama di dalam ruang nakhoda. Namun sebelum memasuki Pelabuhan Merak, rombongan dipersilakan meninggalkan ruangan nakhoda karena harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.
Sekitar pukul 16.45 WIB, kapal bersandar di Dermaga 3 Pelabuhan Merak. Rombongan pun segera menuruni kapal untuk melanjutkan perjalanan ke Cilegon. Perjalanan dari Merak ke Cilegon yang kembali dipimpin oleh kawan-kawan dari Nitro ini digabung menjadi satu kelompok.
Sementara rombongan Jaksel langsung meninggalkan Cilegon munuju Jakarta, rombongan Jaktim diantar ke sebuah tempat untuk pesta durian (lagi). Pedagang yang sudah dihubungi sejak dari Lampung, sudah menyediakan durian pilihan untuk rombongan. Tanpa basa-basi, puluhan durian yang disediakan langsung habis dalam hitungan puluhan menit. Setelah puas, pesta durian berhenti dengan sendirinya. Namun, ada juga beberapa orang yang membawa durian ke rumah sebagai oleh-oleh.
Pukul 19.00 WIB, rombongan meninggalkan Kota Cilegon dan berpisah dengan rekan-rekan dari Nitro untuk melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Perjalanan pulang ini relatif lancar namun sesekali menghadapi kemacetan di titik-titik tertentu, seperti pasar dan pabrik. Memasuki Jakarta, pemandangan kepadatan jalan mulai tampak seperti biasanya, padahal saat itu waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 21.30 WIB. Rombongan pun langsung berpisah untuk menuju rumah masing-masing…
Tamat….